Rabu, 04 September 2013

Presslist Ingin Film Cerita Bermutu dan Beredukasi di Youth Sineas Award

12 peserta, 11 kategori film terbaik, dan satu pemenang.  Tercipta pertempuran sengit untuk memperebutkan gelar pemanang Youth Sineas Award 3 kategori Film Cerita dalam Presslist 4 tahun 2013. Yang paling dicari adalah film beredukasi dengan pesan moral yang diselipkan filmmaker dalam alur ceritanya.
               Acara Presslist 4 memang sudah berakhir pada Sabtu, 24 Agustus 2013 kemarin, tapi acara ini masih memiliki kesan dihati setiap orang yang terlibat didalamnya. Youth Sineas Award (YSA) merupakan salah lomba diantara 4 lomba yang diadakan Presslist 4 tahun ini tiga lomba lainnya yakni ada lomba koording, blog, dan majalah. Youth Sineas Award adalah ajang yang dibuat bagi pada sineas-sineas muda untuk menyalurkan bakat dan inspirasi mereka. Dalam YSA ini film yang dilombakan adalah film dokumenter dan cerita.
               Tahun ini film-film cerita yang masuk sedikit membuat para juri kaget dari segi sinematografi. “Dominan gaya pengambilan gambar untuk film - film yang masuk sudah sangat baik. sepertinya anak sekolah atau kuliah jaman sekarang sudah mampu membuat rangkaian gambar yang sangat baik,” tutur Anak Agung Ngurah Bagus Kesuma Yudah seorang filmmaker dan musikus yang menjadi salah satu juri YSA saat ditanya komentarnya soal film-film yang menjadi peserta YSA.
                 Lain sinematografi lain juga dari segi ide, secara keseluruhan, ide dari film - film yang masuk sudah cukup asyik. Namun sayang, saat dieksekusi, masih banyak film-film mengikuti pola - pola sinetron. “Ada juga yang masih bingung menerjemahkan ide ide tersebut dalam film yang mereka buat sehingga kesannya antiklimaks. Sehingga dari segi edukasinya sangat kurang sehingga mutunya perlu dipertanyakan,” ujar I Gede Mantrayasa (Direktur CV. Gede Duta Visual) salah satu juri YSA juga.

                 Karena ketatnya kriteria juri membuat pemenang YSA tahun ini pastilah film dengan edukasi dan mutu tinggi yang alurnya tidak mengikuti pola sinetron tapi memiliki kesan dan amanat yang sangat menyentuh bagi penontonnya. Hal itulah yang dimiliki film Aminah, sebuah film produksi Lellebelle Production dari Yogyakarta. “Film ini bagus sih, Aminah unggul dalam semua kriteria dan pantas menjadi juara,” curah I Gusti Bagus Pramundana selaku panitia penggerak Youth Sineas Award 2013. Aminah dengan nuansa islamiah dengan amanat yang sangat menyentuh ini berhasil merengut hati para juri dan memborong piala-piala YSA tahun ini. Selain sebagai pemenang film ini juga menyebar kemenangan dalam sembilan kategori film terbaik lainnya menyingkirkan 11 peserta lainnya, hanya satu yang lolos yakni Ketegori Pemeran Pria Terbaik yang diambil oleh film Everybody Can Be karya Aditya Saputra. (wid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar