Kamis, 29 Agustus 2013

Madyapadma, Kesayanganku

Entah apa reaksi kalian jika melihat judul diatas. Well, sudah genap setahun lebih mungkin aku menekuni ekstra ini, udah banyaaaaak sekali suka, duka, seneng, kesel, bete dan apapun  yang aku alami disini. Aku hanya anggota sebuah ekstra besar dan menurutku sangat keren di sekolahku. Perlu aku ceritain kenapa awal aku ikut MP? Kalau aku orang alay pasti aku ngatain kalian 'kepo banget' tapi sayangnya aku enggak alay jadi ya enggak apa-apa kalau cerita sedikit.

Awalnya itu aku masuk madyapadma karena.... Ayo pilih........
1. Karena aku naksir senior disana
2. Ajang pelarian bakat
3. Ingin mengembangkan bakat sejak lahir

Dan, enggak ada satupun dari semua itu jawabannya. Hahaha, awalnya itu awal-awal masuk di SMAN 3 Denpasar aku bingung mau ikut ekstra apa. Soalnya pengalaman ekstra kurikulerku waktu SMP tragis dan menyedihkan banget jadinya aku enggak punya pegangan. Awalnya aku pingin ikut ekstra basket biar keren gitu kemakan sama novelnya Luna Torashyngu yang Judulnya Lovasket dan lanjutan serinya tapi dengan melihat kondisi dan kemampuanku it look so impossible.
Jadi, aku bingung, aku galau, sampai si ada malaikat pencerah datang. Sepupuku namanya Mawi, dia ikut ekstra madyapadma dia ngasut-ngasut gitu biar masuk ekstra besar apa gitu banyak omongan aku dikasi, akhirnya aku memilih Madyapadma :)

Aku bukan orang yang menonjol sih, biasa aja, soalnya skillku jauh sama teman-teman seekstraku yang sudah ikut ekstra jurnalistik dari SMP tapi kan sama-sama belajar jadinya enggak apa-apa. Angkatanku hanya ada 19 orang anggota dan satu sudah pergi ke Makassar. Ah, Tami aku jadi kangen.

Disana, dibina oleh Kak Ananta, Kak Ananta menurutku adalah pembina yang sangat ideal buat ekstra ini. Beliau menginspirasi dan mengajarkan kami banyak hal.

Awal-awal ekstra itu diajarin dasar-dasar menjadi wartawan. Pertama itu sih lebih ke rubik-rubik yang sering ada di koording dan majalah seperti cara membuat laput, lapsus, lapsek, profil, artikel, resensi, tajuk rencana, dll. Kami juga di bagi menjadi kelompok koording. Nama kelompokku Athena dengan anggota aku, Inal, Tami dan Sinta Arya.

Setelah itu banyak kegiatan deh di MP, dari deadline buat koording, Pelatihan Journalistik, Ikut Lomba-Lomba. Yang paling berkesan itu pas lomba koording denpost. Itu kami masih sampai jam 11-an malem disekolah terus tiba-tiba lampu mati dan ada orang yang jedor kacanya keras banget. Sumpah semuanya kaget bahkan ada teman-temanku yang teriak. Dan tahu itu siapa? Satpam yang mau mengusir kami. Sial udah takut banget, akhirnya dengan terpaksa kami cabut dan cari tempat lain. Lomba Koording Denpost, itu bener-bener nyesek senyesek-nyeseknya, unfair padahal hasil dan perjuangan kami itu benar-benar.... can't explain, can't say anything. Yah, walaupun juara dua tapi…. Kesel, masa koording dikalahin sama kliping.
Ini kenang-kenangan lomba koording denpost :

Nama kelompok kami semaya. Ada dua orang yang kurang Gopin sakit, Rere pulkam.

Ini koording ya, bukan kliping *ups


nah ini best momen banget, Tiba-tiba Pak Suyastra dateng dan minta foto bareng .-.



Setelah itu masih banyak banget kegiatan yang kami lakukan can’t tell one by one. So, kita bahas kegiatan yang baru saja selesai yuk. Yakni Presslist 4!

Presslist 4 (Apresiasi Sineas dan Jurnalist) 4 adalah suatu kegiatan rutin yang dilakukan ekstra Madyapadma tiap tahunnya dan tahun ini adalah tahun keempat Madyapadma melakukan kegiatan ini.  Tahun ini ada 4 lomba yaitu film, koording, majalah dan blog.

Dan disini pertama kalinya aku jadi panitia. Rasanya gimana jangan ditanya. Aduh, seneng bercampur bangga setelah itu galau, inguh, panik, sedih. Aku dapat bagian jadi Panitia Film Cerita, dan ambil alih dalam YSA (Youth Sineas Award) rasanya seru sih kalau jujur. Soalnya aku juga orangnya rada drama holic hehe.

Acara Presslist 4 yang hanya berlangsung 5 jam. Mulai dari jam 8 pagi – 1 siang. Tapi persiapan sebelum lomba itu butuh waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Karena jumlah kami sedikit jadi kami harus bekerja ekstra. Mulai dari menyebar proposal, bantuin Dayu Arik menyel itu mungutin barang-barang bekas, nelpon-nelpon sekolah-sekolah di luar bali ngajakin ikut, krisis pulsa deh jadinya, setelah itu ke sekolah-sekolah ngirimin surat, jaga pendaftaran yang paling bikin pusing itu pas kalkulasiin nilai dari juri itu benar-benar harus konsentrasi.

Tapi apa yang kami semua lakukan seimbang. Aku sadar semua capek ada banyak orang yang jauh lebih capek dari aku jadi aku mencoba untuk mengunci mulutku agar enggak mengeluh. Soalnya aku agak menyel jadi orang, tapi untuk Presslist aku coba tutup mulut.

ini udah abis acara, aku ga ikut, soalnya pas itu lagi makan. Nyesek banget, tapi karena muka orangnya kecil-kecil anggap aja aku ada hahaa.

Ini udah selesai acara, narsis sih niatnya. Foto kegiatannya bukan aku yang bawa :(

ini dia semua make baju presslist + name tag ada kebanggan tersendiri. Tebak aku yang mana? Gampang ya cari aku -_-


Dan apa yang kami (keluarga besar Madyapadma) lakukan seimbanglah dengan hasil yang kita dapat. Presslist berjalan lancar dengan panduan Kak Yana sebagai ketuanya. Rasanya senang dan lega. Semoga Presslist 5 nanti semua berjalan lancar astungkara. O:)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar